Juli 2014 saya mendapatkan pelajaran yang belum pernah saya dapat, saya dan teman-teman guru SD Islam Al Azhar 15 melakukan perjalanan study wisata ke Malaysia dan Singapura. Perjalanan selama 6 hari kami puas menikmatin indahnya dan cantiknya negara itu. Biaya kegiatan ini adalah mandiri kita menabung beberapa bulan dan juga dibantu oleh beberapa donatur yang peduli dengan kegiatan kita.
Kami mendarat di bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan langsung meluncur ke kota pemerintahan Raja Malaysia yaitu Putra Jaya. Di putra jaya saya melihat konsep kota yang tertata rapih dengan gedung-gedung pemerintahan yg megah, tidak ada macet dan bangunan kumuh sungguh kota yang cocok untuk sebuah kota pemerintahan. Kita sempat istirahat, sholat dan berfoto-foto di Masjid Putra Jaya sebelah rumah dinas Pendana Mentri Malaysia. Pelajaran pertama yang saya petik negara malaysia bisa kenapa kita tidak bisa membuat kota pemerintahan yang baik. Sebelum ke home stay kita sempat mampir ke twin tower dan restoran kandar utk makan makan. Tetap masakan indonesia nomer satu, karena mungkin lidah kita blm terbiasa makan masakan disini.
Di hari kedua kita city tour atau keliling kota kuala lumpur dan shoping di tempat belanja seperti pasar seni, sungai wang, klcc dan lain-lain. Kita sempat mampir di istana raja negara bagian, KL tower, dan masjid-masjid besar yang ada di kuala lumpur.
Kemudian di hari ke-3 (tiga) kita melanjutkan perjalanan, kali ini kita akan bersilaturahim dan kunjungi sekolah islamic school Adni di kuala lumpur, setiba disana kita disambut bahagia dan respon positif. Banyak pelajaran yg kita raih disana mulai dari tata tertib, penataan sekolah, kegiatan guru, dan kurikulumnya itu sendiri. Hal yang tidak diduga ketika kami kunjungan kesana dan masuk ke dalam kelas kita menjumpai seorang anak murid yang dulu pernah belajar di sekolah kami, sontak kami pun bahagia dan terharu. Anak tersebut masih mengingat kami sebagai guru-gurunya ketika sekolah di Indonesia. Sepulang dari adni kita makan siang kita makan siang dan lanjut ke kedutaan besar indonesia di kuala lumpur, kami senang krn kami diterima dengan baik dan berdiskusi serta sempat bertukar cendera mata dari kedua pihak. Dari kunjungan tersebut kita dapat beberapa info kegiatan atau aktivitas kedubes indonesia disana.
Dihari ke-4 (empat) kami diajak keliling lagi oleh pemandu wisata disana, kali ini ke genting highland yaitu sebuah mall yang berada di atas gunung dengan beberapa kemegahannya, untuk menuju ke mall tersebut kita harus menggunakan kereta gantung atau sky trans selama kurang lebih 15-20 menit waktu perjalanan. Dari kemegahan tempat tersebut ada yang tidak enak saya lihat yaitu adalah tempat casino terbesar di asia ujar pemandu wisata, ini yg membuat saya bangga dengan indonesia di malaysia negara yang muslimnya kuat tapi masih ada tempat seperti itu, seolah memperbolehkan perjudian di negeri itu, di indonesia tidak ada tempat seperti itu.
Hari ke-5 (lima) kami melanjutkan perjalanan ke kota heritag malaka. Disana kita mengunjungi tempat-tempat bersejarah salah satunya adalah museum bahari, kota cina, dan masjid apung. Kota yang indah dan panas itu sangat membuat kami terkesan. Untuk hari ini kita bermalam di johor agar dekat ke penyeberangan negara Singapura. Pelajaran yang kami dapat adalah bagaimana masyarakat malaka sangat menjunjung tinggi toleransi perbedaan budaya dan agama.
Hari ke-6 (enam) adalah hari terakhir perjalanan kami. Singapura adalah kota yang kita tuju. Singapura kota kecil nan cantik yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari manca negara termasuk Indonesia. Pemeriksaan masuk negara singapura sangat ketat imigrasinya, kami sempat tegang karena ada salah satu peserta rombongan ada yang ditahan sebentar untuk diminta keterangan karena memiliki paspor yang kurang jelas bagian foto wajahnya. Perlajaran yang saya dapat di kota kecil itu itu adalah konsep kota bersih dan disiplin dengan cctv beredar di setiap sisi kota seakan memantau setiap aktivitas yang ada di dalam kota itu. Kami sedikit sekali bertemu dengan warga asli setempat, hal ini yang membuat saya tetap bangga dengan Indonesia karena saya lihat dibalik kemegahan kota itu justru warga asli memiliki sedikit peran dalam pembangunan negara itu.
Hidup Indonesia, saya bangga jdi orang indonesia.....
Hilman Indrapura