Rabu, 30 September 2009
Bela Diri Untuk Anak
A. Sejarah dan Pengertian Tentang Bela Diri
Bela Diri berasal dari dua kata yaitu bela berarti menjaga atau mempertahankan, sedangkan Diri berarti bertumpul pada telapak kaki atau bisa juga diartikan satu fisik atau mental seseorang. Jadi Bela Diri itu bisa kita artikan usaha seseorang untuk mempertahankan, menjaga fisik atau mental-nya dari gangguan dari luar.
Sejak manusia diciptakan dan diturunkan kebumi, manusia tidak akan lepas dari aktivitas bela diri, bela diri dari gangguan luar seperti bencana alam, binatang buas dan manusia lainya guna mempertahankan kelangsungan hidup.
Di Indonesia sendiri mulai terkenal usaha latihan bela diri pada saat zaman sebelum penjajahan, terbukti adanya cerita pendekar-pendekar atau kerajaan-kerajaan yang bertempur satu sama lain untuk mempertahankan hidup dan kekuasaan kerajaan. Masuknya pedagang-pedagang china yang membawa bela diri kungfu atau sekarang lebih dikenal dengan nama wushu juga meramaikan bela diri pada saat itu. Aktivitas latihan bela diri hampir hilang terlihat ketika kita dijajah oleh belanda, karena modernnya alat perlengkapan yang dimiliki oleh dunia barat menjadikan latihan bela diri sedikit beralih kearah latihan militer. Walaupun satu-dua masih ada perlawanan dengan cara bela diri tradisional, contoh kisah si pitung. Pada zaman penjajahan jepang latihan bela diri sudah mulai semangat lagi berkat adanya kebijakan pemerintah jepang untuk menggalakan senam taysho dan membiarkan perguruan-perguruan pencak silat untuk mengadakan pemusatan latihan yang diatur oleh pemerintah jepang saat itu.
Kini latihan bela diri sudah menjamur dimana-mana seiring dengan perkembangan zaman latihan bela diri pun mulai ikut berkembang. Hampir semua aktivitas latihan bela diri saat ini bertujuan selain untuk membangun fisik yang kuat juga untuk membangun jiwa yang kuat agar memiliki mental yang siap menghadapi kehidupan yang akan dilaluinya.
Banyak tempat-tempat latihan bela diri yang sudah mulai menawarkan paket-peket latihan sesuai dengan tingkat umur dan tujuan latihan. Adapun aliran bela diri yang sudah berkembang di Indonesia adalah Pencak Silat, Taekwondo, Karate, Aikido, Wushu, Kapoera, jujutstu, kempo, judo, tivan, kendo, dan lain sebagainya.
B. Latihan Bela Diri Untuk Anak
Latihan Bela Diri saat ini tidak hanya digemari oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak dan remaja pun saat ini sudah mulai meramaikan tempat-tempat latihan Bela Diri. Hal ini terlihat di sekolah-sekolah terdapat kegiatan ekstrakurikuler bela diri seperti Pencak Silat, Taekwondo, Karate, jiujitsu, Kempo, Judo, dan lain sebagainya. Tidak hanya di sekolah di tempat-tempat latihan beladiri lain pun terlihat anak-anak dan remaja yang menjadi anggota.
Kita sebagai orang tua harus bisa memilih tempat latihan yang cocok untuk anak kita, hal ini akan mempengaruhi proses latihan yang akan dialami oleh anak kita. Tempat latihan yang harus diperhatikan adalah lokasi tempat latihan yang aman, perlengkapan yang disediakan lengkap atau tidak, materi latihan, pelatih, yang paling penting adalah resmi atau tidak perguruan atau klub bela diri yang diikutinya.
Selain Fisik dalam latihan bela diri, anak akan terbentuk beberapa nilai positif tentang kepribadian. Nilai keribadian tersebut adalah : Disiplin, menghormati kepada pimpinan/orang tua, semangat belajar lebih tinggi, ketenangan jiwa, dan ada beberapa klub atau perguruan bela diri yang mengarahkan kepada nilai keagama atau religi.
Masa anak-anak atau praremaja menurut Elizabeth B. Haurlock berusia sekitar 0 – 11 tahun, sedangkan pada usia 12 tahun manusia hampir dapat bergerak secara sempurna. Untuk belajar bela diri pada usia dibawah 12 tahun sangat riskan sekali, karena pada usia tersebut manusia masih dalam tahap pembelajaran motorik yang belum sempurna. Untuk itu harus ada penanganan khusus dalam latihan bela diri pada anak-anak.
Dalam buku ini penulis akan sedikit menuntun anda sebagai orang tua atau pelatih, untuk melatih beberapa gerakan beladiri yang diperbolehkan dalam latihan sesuai dengan kemampuan anak.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dan pelatih dalam melatih beladiri pada anak :
1. Pastikan anak anda terdaftar dalam satu klub atau perguruan bela diri yang terdaftar dalam organisasi bela diri resmi nasional.
2. Pastikan keinginan berlatih anak bukan karena paksaan orang tua atau pelatih.
3. Beri pengertian manfaat yang positif latihan bela diri kepada anak.
4. Jelaskan larangan-larangan atau hal-hal yang negatif dilakukan anak dalam latihan maupun aplikasi di luar latihan.
5. Pastikan tempat latihan bela diri aman dan nyaman tidak terganggu faktor dari luar.
6. Apabila anda ingin melatih atau mengulang sendiri latihan-latihan anak anda dirumah tanpa pelatih, maka anda harus konsultasi dengan pelatih yang bersangkutan atau ahli di bidang bela diri anak mengenai materi dan cara latihannya.
Dalam latihan bela diri dan aktivitas olahraga lainya kita perlu lakukan urutan latihan dengan benar. Urutan tersebut adalah :
1. Pembukaan ( Doa, Pemanasan dan peregangan.)
2. Latihan Inti.
3. Penutup ( Pendinginan, Evaluasi dan Doa penutup )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Salam kenal...
Informasi di blog ini sangat bermanfaat...
good... good... god....
iya sama2 neh sapa? silakan kasih komen dan ide/masukan.
Posting Komentar