Selasa, 07 September 2010

Sejarah Bela Diri di Indonesia

Bela Diri berasal dari dua kata yaitu bela berarti menjaga atau mempertahankan, sedangkan Diri berarti bertumpul pada telapak kaki atau bisa juga diartikan satu fisik atau mental seseorang. Jadi Bela Diri itu bisa kita artikan usaha seseorang untuk mempertahankan, menjaga fisik atau mental-nya dari gangguan dari luar.
Sejak manusia diciptakan dan diturunkan kebumi, manusia tidak akan lepas dari aktivitas bela diri, bela diri dari gangguan luar seperti bencana alam, binatang buas dan manusia lainya guna mempertahankan kelangsungan hidup.
Di Indonesia sendiri mulai terkenal usaha latihan bela diri pada saat zaman sebelum penjajahan, terbukti adanya cerita pendekar-pendekar atau kerajaan-kerajaan yang bertempur satu sama lain untuk mempertahankan hidup dan kekuasaan kerajaan. Masuknya pedagang-pedagang china yang membawa bela diri kungfu atau sekarang lebih dikenal dengan nama wushu juga meramaikan bela diri pada saat itu. Aktivitas latihan bela diri hampir hilang terlihat ketika kita dijajah oleh belanda, karena modernnya alat perlengkapan yang dimiliki oleh dunia barat menjadikan latihan bela diri sedikit beralih kearah latihan militer. Walaupun satu-dua masih ada perlawanan dengan cara bela diri tradisional, contoh kisah si pitung. Pada zaman penjajahan jepang latihan bela diri sudah mulai semangat lagi berkat adanya kebijakan pemerintah jepang untuk menggalakan senam taysho dan membiarkan perguruan-perguruan pencak silat untuk mengadakan pemusatan latihan yang diatur oleh pemerintah jepang saat itu.
( lebih lengkapnya baca buku bela diri anak yang di tulis oleh Hilman Indrapura penerbit dian rakyat.....)

Tidak ada komentar: