Selasa, 06 Mei 2014

Anak Jangan Dijadikan Korban

Miris rasanya melihat kejadian-kejadian yang melibatkan anak-anak menjadi korban. Mulai dari kasus penculikan, penganiayaan, pemerkosaan, exploitasi, bahkan pembunuhan. Ini salah siapa? Apakah ini salah orang dewasa yang lalai dalam hal pengawasan, pendidikan, perlindungan, kontrol emosi, kontrol nafsu, kontrol ambisi, ekonomi atau yang lain?. Ini semua bisa saja betul kesalahan orang-orang dewasa.

Melihat kasus beberapa waktu lalu di Bandung dan kota lain di Indonesia. Penculikan anak karena desakan ekonomi, seseorang tega menculik dan hendak menjual anak tersebut. Belum lagi kasus anak menjadi korban perlakuan kelainan sex, di salahsatu sekolah Internasional di Jakarta dan bekas tempat rekreasi di Sukabumi, yang sangat menghebohkan juga menambah penderitaan anak-anak bangsa. Bahkan yang lebih menyesakkan hati, korban berjumlah puluhan bahkan ratusan anak. Ada juga kasus eksploitasi anak, anak dipaksa untuk bekerja mencari uang, sehingga anak tidak bisa menikmati masa hidupnya sebagai anak yang trus belajar dan bermain. Belum lama juga ada kasus kekerasan orang dewasa yang menghardik anak hingga terluka, bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Kejadiannya di panti asuhan, sekolah, masyarakat, bahkan dirumah sendiri. Dan masih banyak kasus-kasus lain yang juga sangat memalukan kita sebagai orang dewasa yang tidak menjaga anak. Kejadian diatas bukan hanya membuat anak menjadi sakit secara fisik saja tetapi secara Psikis pun akan terluka. Dan juga menunjukan hampir semua tempat dimanapun menjadi tidak aman bagi anak termasuk dirumah sendiri.

Sebenarnya apa sih yang harus kita perbuat agar tidak terjadi seperti itu lagi? Apakah kita harus siaga 24 jam? Atau kita harus sewa atau bayar orang untuk menjaga anak kita, apabila tidak bersama kita? Semua itu tidak menjamin, karena kejadian bisa saja terjadi diluar dugaan kita. Untuk itu yuk sama-sama kita sebagai orang dewasa kita lakukan perbuatan menjaga anak dari yang sederhana, yaitu mulai dari menjaga diri kita sendiri dulu. Dengan apa kita menjaga diri kita? Banyak salah satunya adalah dari pola pikir kita yang selalu berpikiran positif dan tidak negatif. Sehingga kita tidak akan tega melakukan apapun yng merugikan anak baik fisik maupun psikisnya. Sehingga anak akan nyaman berada di dekat anda.

Setelah kita sudah perbaiki diri kita lihat dan perhatikan orang disekitar kita seperti anak, adik, sepupu, keponakan, dan kerabat lainnya. Lihat perkembangan (fisik dan Psikis) dan pergaulannya. Apabila ada kejanggalan ajak bicara dan dicari permasalahannya. Setelah keluarga, baru kita lanjut perhatikan orang di lingkungan kita, baik lingkungan rumah maupun kerja.

Manusia hanya bisa berusaha tapi tetap Allah yang akan menentukan, untuk itu selain berusaha kita wajib berdoa. Mudah-mudahan sharing tentang perlakuan terhadap anak ini bisa menjadi bahan renungan untuk saya dan pembaca yang budiman.

Hilman Indra Pura, S. Pd.

Tidak ada komentar: